Di era serba digital, makin banyak orang yang mencoba peruntungannya dengan berbisnis online. Bukan hanya memanfaatkan sosial media saja, tapi juga e-commerce seperti Bukalapak, Shopee, Tokopedia, Blibli, Lazada dan masih banyak lagi. Bisnis yang digeluti pun beragam, mulai dari penjualan produk hingga layanan jasa. Jika Anda berencana menjual produk online di e-commerce, perlu membuat strategi yang matang.
Seperti yang kita tahu saat ini sudah ada lebih dari ribuan bahkan ratusan penjual yang menggunakan platform tersebut untuk menjangkau konsumen. Supaya tidak kalah saing, Anda harus memastikan produk yang dijual benar-benar berkualitas. Bagaimana jika pesaing juga punya kualitas produk yang tak kalah bagusnya? Untuk mensiasati hal tersebut, silahkan tentukan harga jual yang pas di e-commerce biar laris dan untung.
Tak dipungkiri persaingan dagang yang ketat di platform tersebut membuat penjual harus mencantumkan harga produk yang murah supaya cepat laris. Harga tersebut belum termasuk dengan biaya dan layanan e-commerce yang harus ditanggung penjual. Jika tidak diperhitungkan dengan benar, bisa-bisa penjual mengalami kerugian. Untuk menghindari hal tersebut, penjual harus menghitung harga produknya dengan bijak agar keuntungan tetap bisa diperoleh sesuai rencana.
Guna memudahkan Anda, berikut kami hadirkan informasi lengkap terkait cara menentukan harga jual produk di E-commerce yang tepat. Silahkan disimak.
1. Menghitung Biaya Produksi atau Barang Jadi
Hitung berapa besar biaya produksi terlebih dahulu sebelum Anda menentukan keuntungan. Jika barang yang dijual merupakan produksi sendiri, seperti aksesori, baju, dan hijab, maka masukkan juga biaya pembuatan dan harga bahan, serta perlengkapan tambahan seperti plastik, sablon atau pita, karet, lem, benang, dan sebagainya.
Sebaiknya Anda membuat list di buku catatan supaya tidak ada biaya produksi yang tertinggal. Dengan begitu, mudah bagi Anda mendapatkan jumlah yang tepat. Nah, bagaimana dengan produk yang dijual jadi seperti reseller? Hitungannya nanti tidak perlu memasukan biaya produksi, Anda hanya perlu menghitung harga barang yang dibeli secara grosir maupun eceran serta ongkos kirimnya.
2. Menaikkan Sekian Persen Dari Total Biaya Produk
Proses input markup produk baru bisa dilakukan setelah Anda mengetahui total biaya barang jadi atau biaya produksi. Sebagai contoh, 1 produk yang dijual menghabiskan biaya sekitar 7 ribu rupiah dan dapat di mark up hingga 25%. Jika dikalkulasi maka harga jual produk setelah markup menjadi 8 ribu 750 rupiah. Penjual akan memperoleh banyak manfaat dari markup biaya produksi dan barang jadi. Apalagi saat bahan mentah sedang naik, dengan demikian Anda tidak perlu menaikan harga jual produk lagi. Selain itu, biaya markup juga dapat memberikan keuntungan tambahan karena bisa digunakan untuk dana darurat jualan.
3. Menambahkan Keuntungan Dari Penjualan
Memperoleh keuntungan dari penjualan merupakan hak setiap penjualan. Tidak ada batasan berapa besar keuntungan yang harus diambil penjual dari setiap produk. Boleh mengambil 50%, 60% ataupun lebih dari 70% tidak ada yang melarang.
4. Menghitung Upah Jasa Kerja
Selain biaya produksi produk, penjualan yang menggunakan jasa pekerja juga perlu menghitung upah yang diberikan agar mudah mengetahui keuntungannya nanti. Meskipun keuntungan masuk ke kantong penjual, akan tetapi keuntungan tersebut semata-mata tak dapat dihabiskan untuk keperluan pribadi. Anda harus menyisihkannya untuk upah kerja dan produski barang jualan baru. Supaya keuntungan Anda tidak terganggu, silahkan masukan upah pekerja di setiap produk yang dijual. Misalnya per bulan staf Anda akan digaji 2 juta 500 ratus ribu rupiah, jika produk yang dijual laku sebanyak 500 pcs, maka dapat dikalkulasi untuk mengetahui upah admin per 1 produk. Berikut hitungannya:
2,5 juta : 20 hari kerja : 125 ribu per hari
125 ribu : 500 pcs: 250 rupiah
5. Ketahui Biaya Layanan E-commerce
Ketahui dulu berapa biaya layanan yang diberikan e-commerce tempat Anda jualan. Jika tidak mengetahui hal ini, imbasnya keuntungan penjual yang akan dipotong nanti. Jadi, jangan terburu-buru untuk mencantumkan harga jual produk di e-commerce. Guna mencegah hal ini, berikut kami informasikan biaya admin dari layanan e-commerce Indonesia.
- Shopee mulai dari 1,6% – 4%
- Tokopedia 1,25% – 1,5%
- Bukalapak 0,5%
Tips Memaksimalkan Penjualan Di E-Commerce
Membuka bisnis online memang terlihat mudah, tapi untuk menghasilkan banyak keuntungan dibutuhkan usaha dari para penjualnya. Anda bisa menggunakan tips berikut ini untuk memaksimalkan penjualan di e-commerce:
- Mengenali unique selling proposition
- Jual dibawah nilai pasar
- Menawarkan diskon dengan cerdas
- Uji strategi harga toko online
Itulah beberapa cara menentukan harga jual produk di E-commerce agar untung. Semoga para penjual dapat menentukan harga terbaik setelah mengetahui informasi di atas. Sebagai tips tambahan, pastikan harga jual produk Anda sesuai dengan harga pasaran agar dapat bersaing dengan penjual lain. Share jika informasi ini bermanfaat.